Header Ads

Rumusqq

Saksi Kunci Kasus Korupsi e-KTP Bunuh Diri Atau Dibunuh?

https://buletinterupdate.blogspot.co.id/
Foto : Johannes Marliem Saksi Juru Kunci Kasus E-KTP

Masyarakat Indonesia tiba-tiba terhenyak ketika mendengar saksi kunci kasus korupsi e-KTP Johannes Marliem meninggal dunia di Los Angeles, Amerika Serikat dengan luka tembak di tubuhnya. Publik pun bertanya-tanya kenapa saksi kunci kasus korupsi e-KTP ini tiba-tiba meninggal dengan luka tembak? Apa ada kaitannya dengan kasus yang sedang ditangani oleh KPK saat ini?

Sinarqq

Johannes Marliem adalah seorang provider produk automated fingerprint identification system (AFIS) merk L-1 yang akan digunakan dalam proyek e-KTP. Dan Johannes Marliem ini juga dikabarkan mempunyai bukti rekaman pembicaraan dengan para politisi di republik ini yang berkaitan dengan proyek e-KTP. Tak tanggung-tanggung rekaman yang dimiliki oleh Johannes Marliem mencapai 500 Gb. Diumpamakan kalau kita menonton film dengan durasi 2 jam, format MP4 yang satu filmnya sekitar 500 Mb, maka dengan data sebesar 500 Gb, berarti hampir 1000 judul film yang bisa ditonton dan memakan waktu sekitar 85 hari untuk menonton film tersebut secara non stop sampai selesai. Apalagi kalau rekaman yang ada pada Johannes Marliem ini hanya berupa rekaman audio, wow saya tidak tahu berapa lama harus mendengar seluruh rekaman tersebut.

Saksi kunci kasus korupsi e-KTP ini memang penting untuk mengungkap kasus yang turut melibatkan politisi-politisi di gedung DPR ini. Bahkan kasus yang membuat wakil rakyat gerah ini seketika membentuk Pansus Hak Angket KPK agar mereka dapat memojokkan KPK dengan segala alasan yang mereka temukan. Tentu saja kejadian ini membuat KPK harus bekerja lebih giat lagi untuk mengungkap kasus ini, apalagi saksi kunci yang ada telah meninggal dunia.

Menurut laporan dari LAPD (Badan Kepolisian Los Angeles) bahwa laki-laki yang diduga Johannes Marliem ini sebelum menembak dirinya sendiri sempat menyandera seorang perempuan dan seorang anak yang kemudian dibebaskan setelah ada negosiasi. Ketika pasukan SWAT berada di dalam rumah tersebut, laki-laki yang diidentifikasi bernama Johannes Marliem tersebut sudah tewas dengan luka tembakan di tubuhnya.
Diberdayakan oleh Blogger.